Tokoh:
.Nakajima Yuto (tokoh utama 1)
.Hinamori Yume (tokoh utama 2)
.Yoshinaka Yurika (temennya Yume)
.Arioka Daiki (Ketua Osis)
.Yabu Kyona (Kakaknya Yume) ::kakak buangan:: *disepak Kyo*
.Brandon (Adeknya Yume) *ngikut ajj nehh Brandon XDDD*
“AKU SUKA DIA!”
Kata-kata yang sering aku ucapkan saat memandangi foto Yuto, sebenarnya Yuto itu sahabatku sejak kecil. Walau kami sering berdebat, tapi aku pikir akhir-akhir ini entah mengapa sepertinya aku ‘SUKA’ dia!
“Urusai! Bisa diem nggak sih?!”
“ehh?” suara itu terdengar dari luar jendela kamarku, segeralah aku membuka jendela kamarku.
“ehhhhh???!!” sudah aku duga kalau itu Yuto, yahh.. rumahku memang bersebelahan dengan rumahnya, kamarku yang berada di lantai atas juga bersebelahan dengan kamarnya.
“Aku sedang belajar tahu! Berisik!” kata Yuto kepadaku dengan tampang kesal.
“um? Memangnya kenapa?! Terserahku mau gimana!!” sahutku yang juga sedikit kesal dengannya.
“Heh! Sini kau!” Yuto menyuruhku untuk mendekatinya.
“Untuk apa?!” tanyaku yang tak berniat untuk mendekatinya.
“Cepat sini!!” Yuto memaksa sambil melemparkan pensil mekaniknya ke arahku, dan.. jadilah kepalaku yang kena.
*kejadian nyata: temenku di kelas IX.4 nglempar pensil mekanik ke arahku, ampe kena kepalaku. Dan akhirnya kepalaku benjol beneran… ==*
“Hei! Sakit tahu!!!” bentakku yang kesal sambil memegangi bagian kepalaku yang terkena lemparan pensil dari Yuto.
“Sini! Mau kulempar pakai yang lebih besar lagi??!”
“ikh!! Dasar kejam!!” kataku kesal, dan akhirnya aku mendekatinya juga walau aku tak berminat.
“Apa?!” tanyaku padanya yang masih kesal.
“maksudnyaaaa… kau suka siapa?” tanya Yuto padaku dengan tampang polosnya.
“eh??” pertanyaan yang mengerikan bagiku.
“maksudmu apa??” lanjutku.
“tadi kan kau berteriak ‘AKU SUKA DIA’”
“eh? Kau mendengarnya?” uwaaaaaaaaa, aku benar-benar gugup saat Yuto mengatakan hal itu.
“jelas saja, kalau tidak dengar buat apa aku tanya tentang itu” jelas Yuto.
“ooohhh… begitu ya?” ucapku sambil tersenyum kecil dan mengangkat satu alisku ke atas.
“tampangmu menyebalkan!” kata Yuto yang melaihat ekspresi wajahku barusan.
“weeeeekkkk!!!” aku menjulurkan lidahku bermaksud mengejeknya, dan aku segera lari ke kamar.
“Hei! Pertanyaanku belum kau jawab!!!” ucap Yuto, tapi aku pura-pura tak mendengarnya.
‘pertanyaan macam apa itu?? Walau orang yang aku sukai itu kau! Tapi aku tak ingin kau tahu! Ya sudahlah, hari sudah larut malam! Mending aku tidur saja!’
===========================================================
“katakanlah…”
‘eh? Siapa? Apa maksudnya?’
“katakanlah yang sebenarnya…”
‘siapa sih? Apa maksud dari kata-kata itu?’
“Yume-chan…”
‘eh? Suaranya berubah. Dan sepertinya aku mengenal suara ini’
“Yume-chan!!” seorang memanggilku sambil memukul kepalaku dengan buku. Kejamnyaaaaaa….~
“auuww!! Sakit!!!” rintihku.
“ehh?? Cuma mimpi ya??” ucapku pelan.
“Hoi! Cepat mandi! Mau Sekolah apa enggak sih??!” neechan berteriak menyuruhku sambil mengguncang-guncang badanku.
“aaakh!! Iya-iya!!” bentakku dan langsung masuk ke kamar mandi.
“waaaaaa…. Aku mau nambahhh”
“ehh, nanti kakak nggak kebagian!”
“biarin!”
Haahhh, pagi-pagi sudah ribut karena perdebatan antara kakak dan adikku, tapi bagiku ini sudah biasa.
“Hei! Bagianku mana?!” tanyaku kepada kakak dan adikku.
“nihh, dihabisin sama Brandon” jawab kakakku sambil menunjuk Brandon, adikku.
“bohong! Kyo yang habisin!!” sahut adikku.
“panggil aku kakak!!!” bentak kakakku yang begitu kesalnya sama Brandon.
“haaaahhh… ya sudahlahh, nggak apa-apa kok” aku pasrah sajaaaaa……
“kalau begitu aku berangkat sekolah dulu. Ittekimasu” ucapku sambil keluar rumah.
“Lama…”
“um?” yahh, Yuto sudah menungguku dari tadi di depan rumahku. Kami biasa berangkat dan pulang sekolah bersama.
“maaf…” ucapku.
“Hufft…” Yuto menghela nafasnya, entah apa yang dipikirkannya saat ini.
“oh iya! Kemarin kan aku melemparkan pensilku padamu. Mana sekarang? Kembalikan!” ucap Yuto.
“ha? Siapa suruh kau melemparnya?? Karena kau sudah melemparnya dan mengenai kepalaku maka aku tak mau mengembalikannya!!! Wekkk!! Untukku saja ya?!” sahutku.
“apa?! Enak saja!! Kembalikan!!!”
“tidak mau!!” ucapku sambil berlari, dengan rasa tak terima akhirnya Yuto mengejarku.
‘BRUKKK’
Aku menabrak seseorang dan terjatuhlah aku.
“haaaahhh.. kalau jalan itu hati-hati! Nggak usah pakai lari-lari kenapa?!”
“eh?? Maaf” ucapku kepada orang itu. Yahh, sudah aku duga dia Arioka Daiki, ketua Osis di sekolah ini. Walau sifatnya baik tapi dia juga cepat marahnya. Dari pada terjadi hal-hal yang tak aku inginkan mendiangan aku langsung masuk ke kelas saja.
“huwaaaaaaaaaaa….~ Yume-chaaaannn…~” salah seorang temanku muncul tiba-tiba di hadapanku.
“eh? Nande?” tanyaku heran.
“huwaaaaa..! kemarin hal yang tidak-tidak terjadi kepadakuuuu…. Tapi, aku sungguh menikmatinya.. ehe” jelasnya.
“eh? Maksudmu?” tanyaku yang tak mengerti apa yang temanku bicarakan.
“kemarin Chii-kun tiba-tiba mengajakku kencaaaannn…~ dan….” Kata-katanya terhenti.
“dan?” aku heran melihat temanku itu.
“yahh, begitulah pokoknya! Sangking senangnya aku nggak bisa ngomong apa-apa lagi!” lanjutnya.
“ha? Dasar aneh…” dia temanku, namanya Yoshinaka Yurika. Baru-baru ini aku dengar dia punya pacar baru, dan dialah Chinen Yuri, temannya Yuto-kun.
===========================================================
Pelajaranpun dimulai. Apa yang Sensei jelaskan aku tak bisa mengertikannya, aku hanya melamun saja. Tapi lamunan itu terhenti ketika beberapa Osis yang masuk ke kelasku, mereka memeriksa semua isi tas para siswa-siswi di sekolah ini. Pemeriksaan isi tas telah diadakan awal bulan kemarin. 1 bulan yang lalu sekolah ini telah diperketat, handphone dan barang-barang yang tak layak dibawa ke sekolah itu akan disita jika kita membawanya. Kebersihan kelaspun akan diperiksa juga.
“kau temannya Yuto ya?”
“ha? Iya, ada apa?” tanyaku kepada Daiki, sang ketua Osis.
“sampaikan padanya, temui aku di taman sepulang sekolah nanti” kata Daiki sambil mengobrak-abrik tasku.
Bel berbunyi menandakan waktu untuk istirahat. Padahal Osis belum selsai memeriksa semuanya, tapi mereka tetap menjalankan tugasnya.
“ingat ya! Jangan lupa sampaikan padanya!” ucap Daiki sambil pergi keluar kelasku.
Ugh! Aku sungguh kesal! Dasar orang yang tak mau bertanggung jawab!! Sudah mengobrak-abrik isi tasku tapi tak mau mengembalikannya seperti semula!! Awas saja kalau aku sampai bertemu dengannya lagi!!
Haaaaaahhhh…~ tapi ya sudahlah, aku rapikan saja.
“Yume-chan, makan yukk” ajak Yurika kepadaku.
“umm, iya” ucapku sambil membuka tas untuk mengambil bekal makan siangku di sekaolah.
“ehh?? Bekalku mana?” aku panic mencari bekalku yang ternyata tak ada di dalam tasku.
“huweeeeeee….~ nggak adaaa…~”
“kok bisa? Ketinggalan??” tanya Yurika.
“haaahhh… mungkin…~”
“ng.. mungkin bekalku cukup untuk kita berdua” kata Yurika yang sepertinya mau membagi bekalnya padaku.
“ayo, aku membagi bekalku untukmu…” ajak Yurika dan langsung menarik tanganku menuju atap gedung sekolah.
Belum sampai di atap tiba-tiba saja kakakku menghentikan langkah kami.
“dasar bodoh! Kenapa kau melupakan bekalmu sih?” ucap kakakku.
“eh??? Ehehehe… gomen ne…~ namanya saja orang lupa” kataku sambil cengar-cengir.
“nihh, jangan sampai lupa lagi. Tasku jadi berat tahu” sambil memberikan bekal dia langsung pergi meninggalkan kami berdua, padahal aku mau mengucapkan terimakasih kepadanya.
“si jelek itu stylenya berubah ya?” ucap Yurika.
“eh? Berubah apanya?” tanyaku.
“banyak yang berubah darinya, terutama pada bagian rambut. Kyo-chan lagi jatuh cinta ya??” Yurika heran melihat kakakku.
“umm… mungkin… aku dengar-dengar sih dia lagi suka sama seseorang”
“eh?? Siapa??”
“aku tak tahu nama aslinya. Tapi dia sering dijuluki ‘SADAKO’ sama teman-temannya” jelasku kepada Yurika yang tadinya amat sangat penasaran.
“ehh?? Sadako?? Tapi menurut info yang aku dengar bukannya dia dipanggil-panggil ‘KEBO’??” tanya Yurika lagi.
*wakakakakak, gomen ne Kyo-chaaaaaaannnnn…. Ehe.. *dibom Kyo*..*
“buat apa kita bicara tentang itu? Ayo cepat makan” aku sungguh lapaaaaarrrr… hehe..
“nyaaaahhhh…~ kenyangnyaaaa…~”
“aku jugaaa….~”
Makanan 1 kotak kecil itu saja sudah membuat perut kami kenyang. Setelah makan kami berdua kembail ke kelas.
Tiba di kelas…
“Hei! Tasku di mana???” aku berteriak karena tasku yang tadinya ada di atas meja tiba-tiba menghilang.
“kau mencari ini?” Yuto tiba-tiba muncul di hadapanku, membuat aku kaget dan tak bisa berkutik sedikitpun.
“ehh?? Kembalikaaaannn!!!” aku berusaha merebut tasku dari tangan Yuto, tapi dia tak mau memberikannya.
“kembalikan dulu pensilku” ucapnya dengan suara yang sok lembut.
“ikh! Iya-iya! Nihh!!” kulemparkan pensilnya itu hingga terkena kepalanya.
“akhh! Sakit bodoh!!” rintihnya sambil melemparkan tas kepadaku.
“Hupp!! Yey!! Lemparan yang bagus kawan!” aku menangkap tasku dengan sempurna!
“awas kau!”
“hehe, oh iya.. Yuto-kun…”
“apa lagi?!” ups, sepertinya Yuto mulai kesal.
“tadi ketua Osis bilang, Yuto-kun disuruh tunggu dia di taman sepulang sekolah nanti” jelasku pada Yuto.
“ha? Huffh, iya deh” jawabnya.
Aku tak tahu apa yang akan ketua Osis lakukan pada Yuto, aku berencana akan menyelidikinya. Aku ingin tahu apa sebenarnya yang akan terjadi, semoga tidak terjadi hal-hal yang tak aku inginkan…
To Be Continued……
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer